PASAR KEBALEN MERAMBAT KE JALAN

Moch Farabi Wardana
2 min readFeb 12, 2018

--

suasana pasar kebalen ketika malam hari

Sebelum Adzan subuh, dikumandangkan dan sebagian besar orang-orang masih bermimpi di kasur mereka masing-masing.entah memimpikan apa ?mungkin saja mereka bermimpi seperti para pedagang yang sedang pusing dengan aktivitasnya.menyiapkan jualan di pasar.riuh aktivitas yang menawarkan jualan mereka. sementara kendaraan masih sepi di jalan.sama halnya dengan aktivitas warga di sekitaran pasar kebalen yang menggunakan sebagian ruas jalan untuk menawarkan jualan mereka.

Pasar tradisional itu terletak di Jl.Zaenal Zakse kota Malang.pasar itu berdiri sejak tahun 1979. Ketika malam makin larut dan rembulan kian memudar tepatnya pukul 12 malam mereka berdatangan menggunakan becak, motor, dan mobil yang dihiasi berbagai jualan para pedagang itu. pedagang itu segera bergegas mengisi sebagian badan jalan.badan jalan yang seharusnya luas namun kian menyempit.

di pagi hari tingkat kedua pasar kebalen lengang tanpa ada aktivitas

Pasar kesamben itu memiliki bangunan beritingkat dua dan disiapkan khusus bagi para pedagang.namun enggan digunakan. mereka sudah nyaman berjualan di sebagian badan jalan untuk berjualan karena letaknya sangat staretegis.pembeli sangat mudah singgah untuk membeli bahan dapur.

“disini lebih cepat daripada harus masuk kedalam pasar kesamben”ujarnya sarah,salah satu pembeli.

Pemerintah setempat memberlakukan aturan untuk para pedangang.para pedagang dibatasi waktu untuk berjualan mereka hanya diperbolehkan menjajakan jualanya mulai pukul 00.00 hingga pukul 06.30 waktu setempat.dipagi hari dimana matahari telah terbit memacarkan cahayanya menghatkan badan para pedagang dan pembeli mereka masih berjualan di sebagian badan jalan,sementara kendaraan satu persatu meluap di jalan itu diiringi oleh matahari yang kian meninggi,sehingga menyebabkan macet.

macet di jalan Zaenal Zakse

macet membuahkan keresahan bagi pengendara.kerap kali para petugas satpol pp menertibkan para pedagang,namun pedang itu hanya menggulung tikarnya ketika satpol pp berada di tempat,ketika satpol pp tidak berada di tempat mereka tetap melakukan jual beli.terkadang satpol pp berhenti di jalan itu hanya untuk menjaga menertibkan para pedangang.

--

--

No responses yet